Selamat datang di blog winda amelia, salam kenal :)silahkan tinggalkan komentar anda .. semoga bermanfaat !!

Selasa, 03 November 2015

SIBOLGA: MENGUNGSI DARI ASAP!

Sibolga? Iyaa sibolga atau yang di kenal dengan sebutan negeri berbilang kaum. Aku bahkan tidak pernah menyangka bakalan menginjakkan kaki di tanah sumatera utara ini. Selain tidak ada akses karena tidak punya sanak sodara disana, dan juga gag ada teman wisata kearah sana.

Jadilah, ketika itu di tawarin kk dyah [baca; tetanggaku] yang hendak pergi pesta ke Sibolga. Gag tahu ekspresiin gmn rasanya, dengan senang hati pengen banget ikutan karena ini wangi pertualangan baru. Daaaaan beruntung emang saat yang pas buat ngungsi dari Pekanbaru berasap. Maklum saja saat ini kotaku berasap, sudah pada titik berbahaya dan itu artinya tidak layak huni.

Prepare dan packing
#Day 1 – Jum’at 23 oktober 2015
Setelah menyelesaikan urusan, siangnya sehabis jum’at kami akan berangkat ke Sibolga. Tapi pada akhirnya kami berangkat pada jam 4 sore dikarenakan packing dan persiapan yang mesti matang karena perjalanan ini menempuh jarak sekitar 14 jam dari kota Pekanbaru. Awalnya kami akan berangkat berempat yaitu kk dyah, bg budi [suami kk dyah] dan pak uwo saidin [papanya kk dyah], tapi bg budi mengajak keponakan nya untuk ikutan kami yang bernama [fauzan]. Jadilah kami berlima berangkat.

Selama perjalanan, kami hanya berhenti beberapa kali. Paling juga mampir di ISLAMIC CENTER ROHUL, PASIR PENGARAIAN. Sholat di masjid dimana waktu sholat dan makan di jalan. Bercerita sedikit tentang rohul, tahun 2013 yang lalu aku pernah berada di tempat ini bermain ke kampung halamannya uyun [baca; sahabatku], banyak perubahan sama masjid yang satu ini. Sekarang masjid ini tak lagi dalam masa pembangunan, baguuussss syekali apalagi nikmatinnya malam hari di hiasi sama lampu-lampu yang indah. Oke kembali ke perjalanan, perjalanan yang kami lalui bukanlah mudah. Kalian pernah merasakan naik pesawat? Tahu gimana rasanya menembus awan? Iyaaa seperti itu rasanya di daratan di dalam mobil dan tengah malam. Gelaaap dan juga meraba jalan. Sempat histeris sendiri karena menembus asap yang tebal di jalanan tidak berdurasi sebentar seperti di dalam pesawat. Mau pake lampu sorot jauh salah, sorot dekat salah, salahkan asapnyaaa!

#Day 2 – Sabtu 24 oktober 2015
Sudah mulai memasuki kota sibolga, mendekati kata sampai. Masih beberapa jam lagi kami akan sampai, yang aku sadari ini udah memasuki waktu subuh. Jadi selama perjalanan kebanyakan tidurnya sampe sadarnya  aja udah subuh beuuhhh. Bahasa yang berbeda sudah terasa disini, ini PADANG SIDEMPUAN. Waktu memasuki kamar mandi ada tulisan “wese wanita” untuk mengatakan “wc wanita”. Huuh gag terasa perjalanan panjang akan segera usai.
Setelah melanjutkan perjalanan akhirnya kami sampai tepat pada jam 8 pagi. Hello selamat pagi SIBOLGA. Sibolga yang juga kebagian efek kebakaran hutan ‘asap’ namun udara masih jauh lebih segar untuk di hirup di bandingkan Pekanbaru.

*Waktunya istirahat
Sarapan pagi disini unik, lontong dengan kuah gulai badah [baca; ikan teri yang gede itu] dan terasa ada sedikit kelapa yang di tuang begitu saja di kuahnya. Rasanyaaa enak banget, cocok di lidah
_______________
dari atas tangga seratus
Tidak membuang-buang waktu setelah tidur siang karena kecapekan, sorenya kami langsung menikmati bagaimana indahnya kota SIBOLGA. Jam 4 sore sudah start untuk berangkat ke salah satu tempat yang dengan mendakinya kita akan melihat indahnya kota sibolga dari atas. Tempat ini tidak jauh dari rumah kediaman saudaranya kk dyah sekitaran 10 menit sudah sampe, tempat ini bernama TAMAN TANGGA SERATUS. Sayangnya ini lagi berasap ya, klo gag kalian bakan liat indahnya pulau yang ada di seberang lautan dan laut laut dengan air biru serta langit biru yang indah. Namanya juga tangga seratus yaa, pasti mendaki dan itu rasanya kaki gag bisa di ajak jalan lagi pegeeel tpi menyenangkan ketika di atas dan memandang kota Sbibolga dari atas sini. Yang kalian perlu tahu ketika tangga ini di hitung jumlahnya lebih dari seratus, namanya doang tangga seratus
siluet tangga seratus
posisi tengah tangga seratus
pemandangan ke bawah
pemandangan ke atas
pantai wisata indah dari hotel wisata indah
Berlanjut ke PANTAI WISATA INDAH, deru pasir suara ombak dan angin yang sepoi-sepoi ini perfect bangeeet. Maklumin aja anak asap ‘Pekanbaru’ yang tidak pernah melihat pantai jadi kegirangan sendiri. Pantai ini juga indah menyejukkan mata namun selagi berasap gini air hijaunya bahkan terlihat putih semua. Tak apalah menikmati pantai ini suatu anugrah banget. Mengahabiskan waktu bersama pantai benar-benar merilekskan fikiran. Buat yang dari luar kota disini juga disediakan hotel yang pas banget berhadapan langsung dengan pantai. Hotel Wisata Indah namanya.

sepoiii anginnya
dilarang pacaran di pantai, kecuali sama kk hehe
Tidak berhenti disana aja, malampun kami lanjutkan dengan berkuliner di sekitaran rumah. Memang gag ada capeknya ni kaki yaa, Bakso BAKSO PAK MIN menjadi tempat pilihan kami. Di sini jangan jajan kelewat malam deh, jam 9 aja udah pada habis. Kami yang berkunjung jam setengah 9 aja cuma kebagian bakso dan tidak bisa request permintaan lain

#Day 3 – Minggu 25 Oktober 2015
Tujuan kami kesini adalah pergi pesta, klo jalan-jalan mah bonus aja. Soalnya kan udah sekalian pergi jauh-jauh kesini sayang dong gag explore sekalian. Jadilah kami pergi pesta dari pagi sampe siang hari disini. Gag jauh-jauh beda dengan pesta yang ada di Pekanbaru pesta disini
Setelah makan siang, melala dilanjutkan. Tujuan kali ini adalah air terjun. Aaaa air terjun, tempat yang sama dengan pantai yang gag ada di Pekanbaru haha. Tempat ini sekitaran 20 menitan dari rumah tempat kami nginap. Sempat gagal pergi karena kami berangkat udah sekitaran jam 3, kesorean karena menimbang siapa aja yang akan pergi. Haah jadinya cuma kami berempat aja. Di jalan kita bisa menikmati pantai di jalan dan kami sempat juga kesasar hilang arah dan tujuan. Namun tidak mengurangi semangat kami yang akhirnya kami bisa menemukan AIR TERJUN SI LAKLAK ini. Air terjun si laklak ini adalah tempat yang Nadine Chandrawinata di acara #MTMA My Trip My Adventure Trans TV pernah kunjungi. Air terjun yang penuh perjuangan untuk mencapainya, karena dy berada jauh di atas bukit. Benar-benar mengerti gimana rasanya perjuangan untuk mencapai sesuatu tapi jika udah di atasnya Masya Allah indahnya ciptaan Allah ini. Luar biasa, perjalanan yang begitu capeknya berasa hilang tergantikan dengan senang yang luar biasa
berempat ajaaa ...

abaikan yang lagi mandi dibawah

berdua kk dyah

airnya kuning jernih

dingiiiinnn brrrr
*saran air terjun si laklak : jangan bawa barang kebanyakan, trus jangan ajak anak d bwah 10 tahun apalagi ibu hamil. Karena jalannya mendaki dan juga lumayan jauh

Sesampainya di rumah, masih semangat-semangatnya untuk pergi ke tempat pesta tadi. Mungkin slama di Sibolga ini menjadi tempat yang paling sering di kunjungi, namanya juga kesini pergi pesta dan bolak balik antara tempat nginap sama tempat pesta sudah menadi hal yang biasa. Dan juga tempatnya gag lumayan jauh sekitaran jalan 10 menit aja melewati 4 Gg dan jika menggunakan becak gag smpe 2 menitan [baca; becak murah Cuma 3ribu/becak dan bisa di isi maksimal 5 orang]
Malam ini kami berjalan kaki menuju tempat pesta, udah bubar pestanya karena acara Cuma sampe sore, malam ini Cuma acara kumpul keluarga dan saling mengenal sanak sodara jauh. Dan blablabla yang aku tidak begitu jelas karena tidak ikut campur urusan kk dyah. Jadi sementara dy berkumpul aku menghirup udara segar di luar rumah sambil menunggu.

Pulangnya kami tidak melewatkan apa yang disuguhkan sama jajanan-jajanan sepanjang perjalanan pulang. Kebetulan ada tempat RUMAH MAKAN ‘PODOMORO’ KHAS JAWA TIMUR tempat yang udah dengan pede nya kami duduk dan hendak memesan mie tek tek, namun apa daya jam yang ketika itu menunjukkan jam 9 malam makanan yang kami pesan habis. Karena gagal kuliner, merasa tidak puas dan masih pengen cobaen makanan juga. Kami pulang dan meminjam motor untuk explore sibolga pada malam hari. Kebetulan masih ada yang makanannya belum abis di atas jam 9 malam, dan jadilah kami dapat menikmati makan mie tek tek di salah satu warung di tepi jalan yang aku lupa namanya.

Perjalanan gag sampe disana saja, malam-malam kami menyempatkan diri untuk singgah ke PANTAI WISATA INDAH. Pantai dari sudut yang berbeda yaitu malam hari, terlihat kerlap kerlip lampu kapal dari kejauhan dan air pantai yang surut. Inilah sisi keindahan yang Allah suguhkan pada malam hari. Kali ini gag pake foto, cukup nikmatin suasana malam aja.

#Day 4 – Senin  26 oktober 2015
Pagi ini di seponsori dengan pantai lagi ‘vitamin sea’ yeay! Iya kami akan mandi air laut di PANTAI WISATA INDAH. Awalnya takut nyeblungin diri ke laut, soalnya ini pengalaman pertama seumur hidup mandi di laut. Klo kelaut adalah  beberapa kali tapi klo main dengan air bergelombang gtu udah sanksi aja dluan. Akhirnya nyeblung juga dan main. Huaaa aku ketagihan, gini rasanya ternyata klo mandi gag hanya nikmatin di luar saja. Enaak banget mandi-mandi gtu, gag kerasa ini udah kayak anak kecil aja masa kecil kurang bahagia. Gag peduli lagi deh sama sekitaran
Pulang dari pantai dengan basah-basahan sempetin makan di warung depan MESJID AGUNG SIBOLGA. Nyarapan lontong dan juga sate yang ada di depan masjid dengan pede dan basah-basah itu adalah sesuatu yang memalukan aku rasa, tapi bener-bener tidak peduli. Nikmatin hidup banget akunya selama disana hahaha. Untung aja kami pake mobil sih jadi gag terlalu malu lah kan

Siang kali ini explore kami berombongan yang di temani dengan keluarga kk dyah. Kami akan ke pandan [baca; nama tempat yang juga dengan pantainya yang indah] perjalanan sekitar 30 menit, berangkat dengan 2 mobil yang kalian kira pasti akan ke pantai. Bukaaaan, kali ini kami akan bakar ikan, menikmati hasil laut yang seger di salah satu rumah sodara kk dyah di Pandan. Makan ikan disini dinamakan sambam [baca; bakar ikan tanpa bumbu], ditemani dengan kelapa muda yang kebetulan juga sudah tersedia dirumah kk dyah yang tinggal di petik saja.
ini yang namanya sambam

Mukanya kepanasan

Makan kekenyangan yang sumpah rasa ikannya enak banget bikin nagih dengan saus cabenya yang pedesss nyesss. Abis makan terbitlah ngantuk, sampe ketiduran di buatnya abis makan, ngantuk hahaha. Bangun-bangun eh udah ashar aja ni.

selamat datang di air terjun sihobuk
Ternyata yang udah di bicarain kemaren klo hari ini bakalan explore air terjun lagi disempetin buat kesana, padahal jam saat itu menunjukkan hampir jam 4 sore. Yang awalnya ragu-ragu jadi ngikutin juga buat pergi, yang kami mau main di pantai gagal karena air terjun lebih menggiurkan. Perjalanan kali ini cukup jauh sekitaran 40 menitan buat sampai, kami berangkat 2 mobil dan 1 honda yang menunjukkan jalan kesana, jalan juga mendaki menurun tidak mudah buat menggunakan mobil apalagi jalannya sempit. Tapiiiii ketika sampai di AIR TERJUN SIHOBUK, ini tempat yang terawat terlihat dari jalan menuju air terjun yang sudah di semenisasi dan ada ruko-ruko untuk yang berjualan juga pondok-pondok untuk santai. Tempat yang cocok banget buat ajak keluarga bermain kesini. Sayangnya kami Cuma sebentar disini karena kesorean, sempetin buat foto dan ada beberapa yang mandi dengan resiko pulang basah-basah dimobil. Pokoknya puas banget walaupun sebentar.

bahagia ketemu air terjun

jalan sebelum menuju air terjun

selfie dengan si air terjun sihobuk

kami berempat lagi

ada kolam tingkatannya

ada tempat untuk bersantainya
Sibolga adalah kota yang cukup maju, INDOMARET aja udah bersebaran juga disini. Jadi klo jajan 24 jam amanlah ada indomaret juga. Cuma yang aku herankan, biasanya di sekitaran pantai gtu tempatnya pasti banyak yang berjualan pernak pernik buat cendramata, nah klo dsini jarang bahkan gag ada aku liat selama aku mengunjungi beberapa pantai. Apa mungkin di tempat pantai lain yang tidak aku kunjungi yaa? Soalnya disini banyak banget pantainya dengan nama yang berbeda-beda ato emank kurang promosinya buat kota seindah ini? Ato aku datangnya tidak tepat bukan disaat liburan? Ntahlah

#Day 5 – Selasa 27 oktober 2015
Packing packing saatnya kembali ke kota asap ‘Pekanbaru’
pantai pandan carita
Persiapan udah dimulai dari jam 8 pagi, sebenarnya udah siap sedia untuk berangkat. Cuma sarapan dulu dan berangkatnya jadinya jam 10 pagi juga. Sebelum balik nyempetin untuk mengunjungi beberapa rumah untuk berpamitan.
Kami pun sempetin buat mampir di pondok tepi pantai yang masih punya sodara nya kk dyah. Pantai ini bernama PANTAI PANDAN CARITA, pantai dengan butiran pasir yang putih. Tempat yang bersih dan ada batu-batu di pinggiran pantai membuat pantai ini semakin indah, bisa juga menikmati kepiting yang malu-malu bersembunyi di bawah lubang ketika dihampiri. Perfect bangeeet ini pantai. Kami disini juga menikmati makan siang dengan sambal dari hasil laut segar, ada udang, kepiting, ikan, dan juga ada cumi. Semuanya mak nyoosss apalagi di sambam. Stop buat yang kolesterol yaa, bisa tumbang makanin ini banyak-banyak

salam 2 jari dari pantai pandan carita

batuan pinggir pantai

lagi lagi berempat

ketutup asap tetap indah


dayung sampan nelayan

menu laut segar

dari tepi pantai


pulau seberang ketutup asap

Terlalu lama bermain ternyata sudah memasuki waktu zuhur, kebetulan pantai ini deketan sama MESJID RAYA PANDAN, jadi kami bisa sholat dulu disini sebelum melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru.
mesjid raya pandan
Puas bermain pantai kami lanjutkan perjalanan, sambil berjalan makanan khas dari kota ini mulai di jajari sepanjang jalan. Yaa salak  adalah makanan oleh-oleh khas daerah ini yang kebetulan saat itu perjalanan kami sudah sampai di PADANG SIDEMPUAN. Dengan membeli salak seadanya kami melanjutkan perjalanan lagi hingga kami menemukan tempat ini sebagai persinggahan kami.
salak padang sidempuan
ups tunggu dulu sebelum mampir ada yang unik selama pejalanan, di Padang Sidempuan terlihat becak yang bener-bener unik. beda banget dan aku gag pernah lihat sebelumnya. ini diaaaaa becak vespa, kendaraan kuno yang masih di rawat dan dijadikan alat transportasi. yang ada dalam fikiran aku sih, gimana klo becak ini mogok? soalnya kan udah vespa kuno banget kan tapi unik dan cantik banget buat dipandang

becak dijalan

pangkalan becak di depan mall

SUNGAI PARSARIRAN PADANG SIDEMPUAN ini yang menjadi tempat persinggahan kami, dengan air yang segar dan batu-batu yang menghiasi derasnya air sungai membuat pengen nyebur. Tpi saat itu aku gag nyebur buat berenang, gag mau ambil resiko karena arusnya deras, Cuma foto-foto doang. Saat kami nympe disana sekitaran jam 4 dan mungkin adalah sekitaran 1 jam bermain disana.
air segeer

pemadangan yang indah

hey, berempat lagi

cukup rame disini

batu besar sungai

dari bawah jembatan

duduk santai dari pinggir sungai

pondok pinggir sungai

main air sungai
Sampai lagi disiniiii MESJID AGUNG MADANI, ROHUL, PASIR PENGARAIAN.  Sudah jam setengah 2 malam, perjalanan masih sekitaran 5 jam lagi dari sini. Capek pasti, lelah sangat, apalagi yang bawa mobil. Melepas lelah dulu dengan nyantai di masjid ini dan melanjutkan lagi perjalanan dengan sisa semangat. Sempat bergantian kk dyah yang bawa mobil dari rohul ke BANGKINANG. Dan selebihnya bang Budi lagi yang bawa setelah istirahat sejenak di perjalanan. Gag tahu deh gimana perjalanan Bangkinang-Pekanbaru gimana, yang aku sadar saat membuka mata kami sudah sampai drumah keponakan nya bang Budi di jalan Garuda Sakti Pekanbaru. Selama perjalanan Bangkinang-Pekanbaru tidur pulas gag sadar apa-apa. Paraaah apa tidurnya ni.
mesjid agung rohul tampak malam hari

maafkan muka yang kusut

santai sebentar
Udara yang saat kami tinggalkan dalam keadaan sangat berbahaya sudah berangsur baik, asap mulai berkurang karena hujan yang mulai membasahi Pekanbaru. Selama perjalanan kami juga menempuh hujan di beberapa tempat. Terima kasih yaa Allah buat kesempatan perjalanan dan kembali dengan udara segar ini. Terima kasih telah diselamatkan selama perjalanan jauh ini.

Berakhirlah perjalan ke Sibolga yang tidak sengaja dapat kesempatan buat mengunjunginya. Ibaratnya selagi masih muda belum punya suami manfaatkan hidupmu untuk perjalan indah seumur hidupmu.

Salam dari SIBOLGA ~
*terimakasih buat perjalanan manisnya kk dyah dan keluarga yang merupakan tetanggaku.
*terimakasih asap udah buat bisa ngungsi sampe Sibolga.